Selasa, Desember 27, 2011

Penyakit Seksual Menular adalah Produk Sampingan dari Kotoran

Oleh Dr. Mohamad Daudah
Setiap kali perzinahan tersebar luas di tengah masyarakat, maka mereka pasti diserang wabah dan penyakit yang tidak pernah terjadi pada orang-orang sebelum mereka. 
Nabi Saw. bersabda:


أن الفاحشة اذا ظهرت فى قوم ابتلاهم الله بالأوجاع و الأمراض التى لم تكن فى أسلافهم


Rasulullah SAW bersabda: “Jika perbuatan nista (zina) telah muncul dalam suatu masyarakat, Allah akan menurunkan bala atas mereka berupa kelaparan dan penyakit yang tak pernah ada sebelum mereka” (HR. Ibnu Majah)


Nabi Saw. juga bersabda, “Setiap kali perzinahan menjadi fenomena yang meluas di kalangan masyarakat, maka kematian akan tersebar di antara mereka." (HR Malik.)


Ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan kepada kita melalui karya-karya mikrobiologi selama dua abad terakhir bahwa
ada beberapa bakteri, mikroba, dan virus yang hanya ditularkan melalui hubungan seks dengan cara menyimpang seperti beberapa hubungan antara pria dan wanita, seks antara laki-laki dan laki-laki (sodomi), dan antara perempuan dan perempuan (lesbianisme). Semakin aneh kelainan seksual yang dilakukan, maka malapetaka dan penyakit semakin melanda masyarakat, karena mikroba ini menjadi resisten terhadap pengobatan. Selain itu, tubuh manusia akan gagal untuk melawannya, karena karena lemahnya kekebalan tubuh dan perubahan sifat-sifat organisme tersebut. 


Hadis Nabi memberitahu kita tentang hukum sosial yang pasti akan terjadi bila terjadi hal-hal tertentu. Awalnya adalah penyebaran hubungan seksual yang dilarang termasuk perzinahan dan homoseksualitas di masyarakat. Lalu ketika hubungan tersebut menjadi normal dan diterima, maka ia akan menyebabkan akibat yang pasti pada mereka. Ini adalah apa yang dimaksud dalam ucapan Nabi Saw., “Jika perbuatan nista (zina) telah muncul dalam suatu masyarakat…”


Hukum telah berlaku di banyak masyarakat Barat di mana mereka telah menerima perzinahan dan homoseksualitas, dan bahkan disebarkan di antara mereka. Dalam bukunya Sexually Transmitted Diseases, Dr Schofield menulis bahwa reaksi masyarakat telah menjadi permisif dalam menghadapi semua praktek seksual.


Orang-orang tidak lagi malu dengan perzinahan, homoseksualitas, atau penyimpangan seksual lainnya. Yang paling menyakitkan adalah bahwa media massa telah mencekoki pikiran orang-orang muda bahwa laki-laki dan perempuan tidak boleh tetap suci. Kesucian telah menjadi aib di masyarakat Barat. Segala bentuk kegiatan seksual disebarkan dan didukung oleh berbagai media.


Menurut Encyclopedia Britannica, gay sekarang bertindak secara terbuka dan memiliki klub mereka sendiri, bar, taman, pantai, kolam renang, dan bahkan toilet.


Ratusan artikel, buku, drama, novel, dan film memuji prostitusi dan homoseksualitas dapat ditemukan di mana-mana. Beberapa gereja-gereja Barat bahkan telah menerima homoseksualitas dan perzinahan, dan imam sekarang boleh melakukan pernikahan gay di beberapa gereja. Banyak komunitas dibentuk untuk menghargai dan membela hak-hak gay. Ini adalah permulaan, bagaimana dengan hasilnya?


Banyak wabah penyakit seksual telah muncul dan banyak penyakit yang masyarakat di seluruh dunia kewalahan. Sejak kemunculannya pada tahun 1494, wabah sifilis telah merenggut kehidupan jutaan orang dan menghancurkan masa depan banyak orang lain. Virus yang menyebabkan penyakit ini masih terus mengubah diri dan menyerang orang-orang dari waktu ke waktu.


Gonore (orang awam menyebutnya kencing nanah) berada di atas daftar penyakit seksual menular. Inilah penyakit seksual yang paling luas penularannya, dan menakutkan jutaan orang, dan membuat mereka mandul. Penyakit ini menyerang orang-orang yang meninggalkan ajaran-ajaran Allah dan mengikuti jalan yang sesat. Baru-baru ini, orang-orang mulai mendengar tentang AIDS yang menghancurkan sistem kekebalan organ tubuh.


Penyakit ini membawa kematian bagi penderitanya setelah menyebabkan rasa sakit yang mengerikan. Ini adalah persis seperti apa yang Nabi Saw. Katakan kepada kita sejak lama. Bukankah ini bukti tambahan bahwa Muhammad Saw. adalah benar Rasulullah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar