Sabtu, Desember 08, 2012

Zhang Da Bocah Yang Luar Biasa

Di Propinsi Zhejiang China, ada seorang anak laki-laki yang luar biasa, sebut saja namanya Zhang Da. Perhatiannya yang besar kepada Papanya, hidupnya yang pantang menyerah dan mau bekerja keras, serta tindakan dan perkataannya yang menyentuh hati membuat Zhang Da, anak lelaki yang masih berumur 10 tahun ketika memulai semua itu, pantas disebut anak yang luar biasa. Saking jarangnya seorang anak yang berbuat demikian, sehingga ketika Pemerintah China mendengar dan menyelidiki apa yang Zhang Da perbuat maka mereka pun memutuskan untuk menganugerahi penghargaan Negara yang Tinggi kepadanya. Zhang Da adalah salah satu dari sepuluh orang yang dinyatakan telah melakukan perbuatan yang luar biasa dari antara 1,4 milyar penduduk China. Tepatnya 27 Januari 2006 Pemerintah China, di Propinsi Jiangxu, kota Nanjing, serta disiarkan secara Nasional ke seluruh pelosok negeri, memberikan penghargaan kepada 10 (sepuluh) orang yang luar biasa, salah satunya adalah Zhang Da.

Rabu, Oktober 31, 2012

Tanda Khusnul Khotimah

Oleh: Imron Baehaqi
Setiap yang bernyawa pasti akan tiba ajalnya (QS Ali-Imran [3]:185). Hanya saja waktu dan lokasinya adalah sebuah misteri. Manusia tidak dapat mengetahui dan menetapkan jadwal kematian, karena ini adalah rencana dari Allah SWT. 

Kematian pula bukanlah kejadian biasa, tapi ia adalah peristiwa besar yang menyakitkan yang ditandai dengan terputusnya hubungan antara roh dan jasad, perubahan situasi dan adanya peralihan dari suatu alam ke alam lain.

Kematian berlaku dengan fenomena yang beraneka ragam, secara umum dapat dibagi kepada dua keadaan. Pertama, meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (akhir hayat yang bagus).

Dan kedua, meninggal dunia dalam keadaan suul khatimah (akhir hayat yang buruk). Keadaan yang pertama menunjukkan suatu gambaran bahwa nasib yang akan dialami oleh si mayat setelah kematiannya akan bahagia.

Sebaliknya, keadaan yang kedua menggambarkan keburukan yang bakal dialaminya. Bagi orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah mempunyai tanda-tanda tertentu yang sepatutnya diketahui oleh setiap individu, terutama kalangan umat Islam. 

Jumat, Oktober 26, 2012

Dialog Allah dengan Empat Golongan Manusia

“Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.” (QS Ibrahim: 31).
 
Sejatinya, hidup adalah menanti. Menanti giliran kapan kita kembali kehadirat Illahi Rabbi. Penantian panjang menuju hari akhir memerlukan perbekalan dengan sungguh-sungguh, tidak sekedar main-main.

Sebab, siapa yang menjadikan hidup ini sebagai senda gurau dan permainan, tanpa perbekalan berarti—maka Allah pun akan melupakannya di hari yang sangat berat bagi seluruh makhluk.
 
“Yaitu orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, kehidupan dunia telah menipu mereka. Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS Al-A’raf: 51).
 
Di hari kiamat nanti, kita akan bertemu dengan-Nya dalam keadaan yang berbeda-beda, sesuai dengan amal ibadah kita. Ada yang wajahnya putih bersinar, ada pula yang wajahnya hitam legam. 

Rabu, Oktober 24, 2012

Wasiat dari Jibril


Dalam suatu riwayat Ibnu Hatim, disebutkan bahwa Jibril AS pernah berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Tidaklah aku diutus kepada seseorang yang lebih aku cintai daripada ketika aku diutus kepadamu.”

“Maukah aku ajarkan kepadamu (kalimat pembuka) doa yang aku simpan khusus untukmu—yang belum pernah aku ajarkan kepada seorangpun sebelummu—yang dapat engkau baca sewaktu berdoa dengan harap-harap cemas? Maka bacalah:

“Yaa nuurus samawaati wal ardhi.
Wayaa qoyyumas samaawaati wal ardhi.
Wayaa shomadas samaawati wal ardhi.
Wayaa zainas samaawaati wal ardhi.
Wayaa jamaalas samaawati wal ardhi.
Wayaa dzal jalaali wal ikroom.
Wayaa ghoutsal mustaghitsiina.
Wamuntaha roghbatil ‘aabidiina.
Wa munaffisal kurobi ‘anil makrubiina.
Wa mufarrijal ghommi ‘anil maghmuumiina.
Wa shoriikhol mustashrikhiina.
Wa mujiiba suu’aalil ‘abidiina…”

Senin, Oktober 22, 2012

Manusia yang tak Disukai Allah

Oleh: Ustadz Hasan Basri Tanjung
Dalam Alquran ditemukan beberapa ayat dengan variasi beragam yang diawali dengan “in nallaha laa yuhibbu” (sesungguhnya Allah tak suka). 

Dengan tegas Allah SWT menyatakan ketidaksukaan kepada karakter-karekter negatif dan destruktif. Seperti al-mufsidin (merusak, QS [5]: 64), azh-zhalimin (zalim, [3]: 140), al-musrifin (berlebihan, [6]:141), al-mu’tadin (melampaui batas, [2:190]), al-mustakbirin (menyombongkan diri, [16]:23), kaffarin atsiim (kufur lagi bergelimang dosa, [2]: 276), khawwanin atsima (berkhianat dan berlumur dosa, [4]: 107), khainin (penghianat, [8]: 58), dan mukhtalan fakhura (sombong dan membanggakan diri, [4]: 36, [31]: 18, [57]: 23).

Dalam Tafsir Al-Azhar, Prof Dr Buya Hamka menjelaskan makna kata mukhtalan fakhura. Mukhtal artinya melagak, menyombong, merasa seakan-akan dunia ini dia yang punya. Bumi serasa dilangkahi, langit serasa dipersunting, awak merasa tinggi benar, hina dan mulia tak dikenal, tua dan muda tak disapa. Itulah sombong sikap hidup.

Sementara fakhur adalah cakap yang sombong, perkataan yang selalu meninggi, memandang rendah orang lain, seakan-akan diri tak ada tandingan. Bercakap tinggi, membanggakan diri, menyebut bahwa dia paling pintar atau gagah berani atau si anu pernah dibantunya dan membanggakan keturunan, nenek moyang, kabilah, dan suku.

Jumat, Oktober 19, 2012

Visi Seorang Muslim

Ketika Rasulullah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan seorang sahabat Anshar yang berkecukupan secara materi, yaitu Saad bin Rabi'. 

Sebagai seorang Muslim, Saad telah memiliki visi besar yang hendak diraihnya dalam kehidupan dunia akhiratnya. Maka, atas dorongan imannya yang kuat dan penuh keyakinan, Saad menawarkan separuh dari apa yang dimilikinya kepada Abdurrahman bin Auf.

“Saya memiliki dua rumah dan dua kebun. Jika engkau berkenan saudaraku, ambillah separuh darinya. Saya juga punya dua orang istri, jika engkau berkenan silakan lihat satu di antaranya. Niscaya aku akan menceraikannya untukmu,” demikian tawaran Saad bin Rabi'.

Aneh dan sangat mengejutkan, Abdurrahman bin Auf justru menolak semua permintaan Saad bin Rabi' itu. Abdurrahman berkata kepada Saad bin Rabi', “Tidak saudaraku, aku tidak membutuhkan semua itu. Semoga Allah memberikan keberkahan bagi harta dan keluargamu. Tunjukkanlah kepadaku di mana pasar.”

Rabu, Oktober 17, 2012

Subhanallah, Inilah Mukjizat Cairan Ketuban

Cairan ketuban secara khusus diproduksi untuk janin guna menjamin organ-organ janin siap untuk berfungsi setelah lahir. Sang janin, ketika di dalam rahim, menggunakan cairan ketuban untuk berlatih menyesuaikan diri dengan dunia luar dengan cara menelan cairan tersebut secara teratur. 
Dengan cara ini, lidah sang janin mulai merasakan rasa pahit, rasa manis, rasa asin dan asam. Setelah itu, kelenjar ludah mulai berfungsi. Cairan ketuban yang ditelan oleh janin akan membuat si janin menyiapkan usus untuk fungsi penyerapannya, dan membuat ginjal bekerja karena perlunya penyaringan konstan cairan tersebut dari darah. 
Cairan yang diserap dari ginjal dikirimkan kembali ke cairan ketuban, tanpa mencemarinya, karena ginjal memiliki kemampuan, berbeda dengan fungsi nantinya, menyaring dan mensterilkan cairan yang ditelan oleh si janin. Dan cairan ini, sama seperti saat anda membersihkan kolam renang, secara terus menerus dibersihkan dengan bantuan sedikit cairan lain.

Senin, Oktober 15, 2012

Pengakuan Tentara yahudi :- "Israel Hancur Jika islam berjemaah Solat Subuh Sebanyak Solat Jumaat"


Seorang ulama besar Pakistan, Syaikh Maulana Tariq Jamil menyampaikan pengalaman da'wahnya ketika pergi da'wah di negri Jordania. ketika diJordania Beliau pergi ke daerah perbatasan Jordan-Israel. Sampai di daerah perbatasan, ketika rombongannya Syaikh Maulana Tariq Jamil selesai menunaikan solat subuh disalah satu masjid di dekat perbatasan, tiba-tiba seorang tentara Israel dari luar melihat kearah dalam Masjid. Setelah melihat sebentar lalu tentara Israel itu langsung pergi. Maka Syaikh Maulana Tariq Jamil menghampiri tentara Israel itu dan bertanya apa yang dia tadi lakukan.

"Saya hanya ingin melihat berapa jumlah orang Islam yang hadir solat subuh di Masjid,"kata tentara Israel itu. Syaikh Maulana Tariq Jamil sambil keheranan bertanya "kenapa?" Dia pun menjawab "di dalam kitab kami (Kitab Taurat) ada tertulis "Jika diseluruh dunia jumlah orang Islam yang hadir untuk solat subuh berjemaah di masjid sama banyak dengan jumlah jemaah solat Jumat, maka saat itu Israel akan hancur." tetapi ketika tadi saya lihat di masjid jumlah orang Islam yang datang untuk solat subuh berjemaah masih sedikit, maka hati saya tenang, karena umat Islam pasti tidak boleh kalahkan kami."Mendengar pembicaraan ini Syaikh Maulana Tariq Jamil sangat keheranan.

Jumat, Oktober 12, 2012

Adab Menjelang Tidur Seorang Muslim


Tidur adalah aktivitas sehari-hari manusia, sepertiga kehidupan manusia di isi oleh kegiatan ini. Saat tidur, tubuh kita juga memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh juga membuat pikiran kita menjadi lebih tenang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil, lelah, berkurangnya kemampuan berpikir.
fungsi tidur bagi manusia sangat banyak sebagaimana yang dikutip dari artikel pada harian tribun batam di bawah ini

Tidur Tingkatkan Kekebalan Tubuh
Mengonsumsi vitamin C dosis tinggi merupakan cara populer untuk meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus menghindari penyakit flu. Padahal, memiliki waktu tidur yang cukup jauh lebih efektif. Sebuah studi teranyar yang dimuat dalam jurnal The Archives of Internal Medicine, menunjukkan kurang tidur dan rentan terjangkit flu berjalan beriringan. Para ahli bahkan berpendapat tidur cukup merupakan cara paling ampuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Kamis, Oktober 11, 2012

Ternyata Akhirat ‘Masih’ Tidak Kekal (9-Habis)


~ AKHIRAT BARU DI FASE KEEMPAT, FASE KELIMA LENYAP ~

Lumayan panjang sudah, saya menguraikan logika sains dalam memandang ‘ketidak-kekalan’ dunia dan akhirat. Bahwa, ditinjau dari sisi mana pun planet Bumi – dunia – dan alam semesta berlapis tujuh – akhirat – niscaya bakal ‘musnah’. Diantara sekian panjang analisa sains itu, satu note saya khususkan untuk membahas istilah ‘baqaa, khalada’, dan ‘abadaa’ yang memunculkan kerancuan makna ketika diterjemahkan ‘kekal’ ke dalam bahasa Indonesia.

Maka, untuk melengkapi pembahasan tersebut, saya ingin menyampaikan informasi Al Qur’an yang bercerita dengan sangat gamblang (muhkamaat) bahwa fase kehidupan akhirat itu memang bukan fase terakhir dalam drama penciptaan alam semesta. Karena, setelah fase akhirat itu ternyata masih ada satu fase lagi yang benar-benar akan membinasakan ‘alam baqa’ itu sehingga lenyap, kembali kepada Sang Pencipta. Persis seperti diklaim oleh Allah sendiri di dalam firman-Nya berikut ini.

QS. Al Baqarah (2): 28
Mengapa kamu mengingkari Allah, padahal kamu tadinya mati (fase ke-1), lalu Allah menghidupkankamu (fase ke-2), kemudian kamu dimatikan (fase ke-3) dan dihidupkan-Nya kembali (fase ke-4), kemudian kamu dikembalikan kepada-Nya (fase ke-5)?

Rabu, Oktober 10, 2012

Wajah Manusia di Padang Mahsyar

- Ditukar rupa menjadi wajah kera. Mereka itu adalah manusia yang suka mengumpat.
- Ditukar rupa menjadi wajah babi. Mereka adalah kalangan mereka yang suka memakan harta anak-anak yatim.
- Dihalau dalam keadaan terbalik, kakinya di atas dan kepala di bawah. Mereka itu adalah manusia yang suka memakan riba.
- Dihalau dalam keadaan buta dan dituntun (diiring). Mereka adalah daripada kalangan manusia yang curang dalam menerapkan hukum.
- Ditukar menjadi bisu dan tuli serta tidak berakal. Mereka itu adalah kalangan yang bangga dengan amalannya sendiri.

Senin, Oktober 08, 2012

Ternyata Akhirat ‘Masih’ Tidak Kekal (8)

~ MENELAAH ISTILAH ‘KEKAL’ DI DALAM AL QUR’AN ~

Sebelum saya mengakhiri pembahasan tentang ketidak-kekalan akhirat di note ke-9 besok, saya ingin membahas sejumlah istilah ‘kekekalan’ di dalam Al Qur’an secara lebih khusus. Karena, di istilah-istilah inilah pertama kali munculnya kerancuan makna yang menyebabkan kontroversi berkepanjangan itu.

Sejumlah kata yang sering digunakan dalam menceritakan kondisi ‘kekekalan’ akhirat itu yang paling banyak adalah baqaa, khalada, dan abadaa. Ketiga kata itu sebenarnya memiliki penekanan makna yang agak berbeda, tetapi semuanya lantas diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘kekal’ terkait dengan pembahasan akhirat. Ada istilah lain yang juga diterjemahkan ‘kekal’ dalam bahasa Indonesia, tetapi tidak kita bahas disini karena keterbatasan halaman.

Sabtu, Oktober 06, 2012

Pada Serangga Ada Keajaiban Perangkat Penerbangan yang Hebat


Bagaimana seekor ganjur mampu mengepakkan sayapnya 1.000 kali per detik? Bagaimana seekor kutu melompat sejauh ratusan kali ukuran tinggi tubuhnya? Mengapa seekor kupu-kupu terbang maju sementara sayapnya mengepak ke atas dan ke bawah?
Lalat adalah satu di antara hewan-hewan yang disebut di dalam Al Qur’an, sebagai satu saja dari banyak satwa yang mengungkap pengetahuan tak terbatas Tuhan kita. Allah Yang Maha Kuasa berfirman tentang hal ini dalam ayat ke-73 surat Al Hajj:
Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah. (QS. Al Hajj, 22:73)

Jumat, Oktober 05, 2012

Ternyata Akhirat ‘Masih’ Tidak Kekal (7)


~ KETIKA ALAM SEMESTA DIGULUNG KEMBALI ~

Alam Semesta sekarang ini sedang mengembang. Semua ahli Astronomi dan Kosmologi sepakat. Karena faktanya memang bisa langsung diamati di angkasa, dimana benda-benda langit terutama galaksi sedang bergerak saling menjauh. Dimensi ruang alam semesta sedang membesar terus menerus, dan dimensi waktunya pun semakin menua.

Menariknya, tanpa bermaksud mengklaim, ternyata Al Qur’an ‘berpendapat’ sama. Bahwa langit memang sedang ‘meninggi’ ke segala arah. Atau, di ayat lain disebut sebagai ‘meluas’ ke segala penjuru. Bayangkanlah planet Bumi yang bundar dengan miliaran penduduk berada di permukaan-nya. Jika langit orang Indonesia meninggi ke atasnya, dan langit orang-orang yang berada di benua Amerika, Eropa, Afrika, dan Australia juga meninggi ke atasnya, berarti langit yang meliputi planet Bumi ini kan sedang meninggi ke segala arah. Astronomi dan Kosmologi menyebutnya sebagaiExpanding Universe.

QS. Al Ghaasyiyah (88): 18
Dan (apakah mereka tidak memperhatikan) langit, bagaimana ia ditinggikan (ke segala penjuru)?

QS. Adz Dzaariyat (51): 47
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benarmeluaskannya.