Selama ratusan tahun rakyat Rusia di bawah kepemimpinan para tsar (kaisar) dan gereja orthodox, berperang melawan dominasi yahudi. Sama seperti negeri-negeri lain yang menjadi tuan rumah bagi komunitas yahudi, rakyat Rusia mendapatkan fakta-fakta menyakitkan berkaitan dengan orang-orang yahudi. Selain pembunuhan ritual yang dilakukan orang-orang yahudi di hari-hari besar mereka terhadap anak-anak Rusia, praktik riba, monopoli, spekulasi dan "perampasan" lahan-lahan subur dan properti, membuat para tsar melakukan kebijakan anti-yahudi yang keras.
Di rusia, kaum yahudi dibatasi dalam kepemilikan, dilarang tinggal di daerah-daerah tertentu, dilarang bekerja di beberapa jenis pekerjaan, dan sebagainya dan berbagai bentuk penindasan lainnya. Dalam rangka memerangi yahudi, Rusia mengirimkan dua armada AL ke Amerika untuk membantu Presiden Lincoln dalam perang sipil (Rusia menganggap pihak konfederasi merupakan antek yahudi). Dalam rangka memerangi yahudi pula Rusia terlibat dalam Perang Krim dan Perang Dunia I untuk mencegah yahudi askhenazi (keluarga Rothschild) yang menunggangi negara Jerman menguasai Selat Bosporus yang sangat vital bagi kepentingan ekonomi politik Rusia.
Namun orang-orang yahudi pun bukan tanpa perlawanan. Mereka mengorganisir aksi-aksi massa dan pembunuhan-pembunuhan politik termasuk terhadap para tsar. Mereka dibantu oleh opini yang dikembangkan pers Inggris dan Amerika dan uang dari para bankir Amerika dan Inggris. Dan yang paling sukses adalah mendorong Jepang untuk memerangi Rusia tahun 1905.
Dan setelah "munculnya" Engels dan Karl Marx, yahudi menemukan senjata baru untuk memecah belah dan menguasai: komunisme.
Singkat kata, dengan senjata baru ini yahudi pada awal abad 20 mengalami kemajuan pesat di Rusia. Di sisi lain kekuasaan Tsar menjadi semakin lemah, terutama akibat berbagai kerusuhan, aksi-aksi massa, dan agitasi serta propaganda yahudi c.q. komunisme.
Namun pada tahun 1905 kemajuan yahudi tersendat oleh munculnya figur berkharisma dan kuat secara fisik, yang kemudian menjadi penasihat kerajaan Rusia, Rasputin. Rasputin yang tahu apa yang tengah terjadi di Rusia, berupaya sekuat tenaga mencegah Rusia semakin jatuh ke dalam perangkap yahudi. Ia misalnya berhasil membujuk tsar untuk mengakhiri keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia II th 1914-1918. Maka ia harus dilenyapkan.
Pada suatu malam tgl 16 Desember 1916 Rasputin menghadiri undangan makan malam di istana pangeran di St Petersburg. Rasputi dijamu di ruangan basement sementara di lantai atas beberapa konspirator bersembunyi. Mulanya Yusopov menjamu Rasputin dengan roti yang telah diolesi racun sianida. Meski demikian racun paling mematikan tersebut tidak berpengaruh banyak terhadap Rasputin. Maka Yusupov, setelah berkonsultasi dengan orang-orang di lantai atas, menembak Rasputin tepat di jantungnya. Namun saat Yusupov mengecek tubuh Rasputin yang tergeletak, tiba-tiba Rasputin bangun dan mencengkeram leher Yusupov. Terkejut, Yusupov meronta dan berhasil melepaskan diri dan lari keluar rumah. Rasputin yang terluka pun berusaha menyelamatkan diri dengan berlari keluar.
Ternyata di luar rumah, para konspirator lain, termasuk beberapa agen rahasia Inggris, sudah menunggunya yang menembak kepala Rasputin dalam jarak dekat. Namun bahkan dalam kondisi terluka hebat, Rasputin masih bertahan hidup. Ia baru meninggal setelah tubuhnya ditenggelamkan ke dalam sungai Neva yang membeku.
Seandainya saja Rasputin masih bisa bertahan hidup, mungkin Revolusi Oktober Bolshevik yang mengantarkan komunis ke puncak kekuasaan Rusia tidak akan terjadi, Perang Dunia II, Perang Dingin Sovyet-Amerika, Perang Vietnam dan perang-perang lain yang menewaskan ratusan juga umat manusia tidak akan terjadi.
Namun Rasputin harus kalah. Setahun setelah kematiannya, Leon Trotsky dan kawan-kawannya pendiri negeri komunis Uni Sovyet, berlayar diam-diam dari Amerika ke Rusia untuk melancarkan Revolusi Bolshevik. Ia menggunakan kapal yang disediakan oleh Presiden Amerika FD Rossevelt dan membawa berkilo-kilo emas dan jutaan dolar dana revolusi bantuan para bankir yahudi Amerika.
Sementara itu Lenin juga secara diam-diam kembali ke Rusia dari Jerman melalui Swedia dengan menggunakan kereta api. Dengan jutaan dolar dana revolusi bantuan yahudi Eropa, ia ditemani 20 dedengkot komunis bersenjata tommy gun. Sebagaimana Trotsky, Lenin berdarah yahudi. Demikian juga halnya Stalin, Hegel dan "Bapak Komunisme" Karl Marx.
Tahap demi tahap, langkah demi langkah dilakukan untuk menghancurkan kerajaan Rusia. Tidak hanya itu, Rusia kemudian menjadi cikal bakal kekuatan superpower Uni Sovyet yang menguasai separoh dunia selama beberapa dekade, dengan komunisme sebagai fahamnya.
Adalah menarik bahwa Rasputin, sebelum kematiannya telah meninggalkan surat wasiat berupa kabar kematian dirinya sekaligus nasib Rusia setelahnya. Tidak saja tepat meramalkan kematiannya sendiri, ia juga dengan tepat meramalkan nasib negeri Rusia, keluarga Tsar, dan rakyat Rusia, bahkan nasib pembunuhnya yang meninggal di pengasingan di Perancis.
Berikut adalah tulisan surat Rasputin yang ditulis sebelum kematiannya yang ditujukan kepada Tsar Nicholas II.
"Saya menulis dan meninggalkan surat ini di St. Petersburg. Saya merasa bahwa saya akan meninggalkan dunia ini sebelum tgl 1 Januari. Saya ingin memberitahu seluruh rakyat Rusia, kepada seluruh negeri Rusia, apa yang harus mereka ketahui. Jika saya terbunuh oleh rakyat biasa, khususnya oleh seorang petani Rusia, Anda, Tsar Rusia, tidak perlu khawatir dengan kekuasaan Anda dan nasib keturunan Anda, mereka akan memerintah negeri Rusia selama ratusan tahun. Namun jika saya dibunuh oleh orang kaya, seorang bangsawan, dan jika mereka menumpahkan darah saya, selama dua puluh lima tahun mereka tidak akan menghapus darah saya di tangan mereka. Mereka akan pergi dari Rusia meninggalkan perselisihan hebat. Sesama saudara akan saling membunuh, mereka akan saling membenci, dan selama dua puluh lima tahun tidak akan ada lagi kaum bangsawan di Rusia. Tsar Rusia, jika Anda mendengar suara bel yang menandakan kematian saya, Anda harus mengetahui ini: jika pembunuh saya adalah kerabat Anda, maka tidak seorangpun dari keluarga Anda dan kerabat Anda yang akan tetap hidup selama dua tahun. Mereka akan dibunuh oleh rakyat Rusia... Saya akan segera terbunuh. Saya tidak akan bersama lagi dengan mereka yang hidup. Berdoalah, berdoalah, tetaplah tabah dan kuat, pikirkanlah nasib keluarga Anda."
Sumber : Cahyono adi.blogspot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar