Jakarta - Kondisi kelistrikan di Indonesia jadi cerminan kondisi perekonomian, belum merata. Jakarta yang terang benderang berbeda kondisinya dengan wilayah Sumba yang sulit listrik.
Direktur Eksekutif dan Institut Bisnis Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) Tri Mumpuni mengatakan, pada saat dirinya datang ke Pulau Sumba di NTT tahun 1998, kondisi di Sumba dengan Jakarta jauh sekali ketimpangannya.
Wanita yang pernah mendapat pujian langsung dari Presiden AS Barack Obama karena mampu menyelesaikan krisis listrik pedesaan ini mengatakan, dia berinisiatif untuk membangun pembangkit listrik tenaga air mini (mini hydro) di Sumba untuk menyelesaikan persoalan krisis listrik.
"Di Jakarta pada malam hari seperti di Las Vegas Amerika Serikat, tapi di sini tahun 1998 kondisinya seperi di Bangladesh India itu pun di daerah paling pinggir lagi. Sepi, gelap sekali di sini jika malam hari," ucapnya ketika ditemui di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Pembangkit listrik mini hydro yang dibangun Tri Mumpuni hanya berkapasitas 500 volt ampere. Namun sudah bisa dinikmati oleh 10 hingga 17 rumah di desa. "Mereka (penduduk) menangis waktu rumahnya diterangi cahaya lampu pada malam hari," katanya.
Tri mengatakan, masyarakat desa pada umumnya tidak memerlukan daya listrik besar untuk rumahnya, mereka hanya butuh 20 Va (volt ampere), namun itu pun sulit didapatkan mereka.
"Masyarakat desa itu hanya butuh 20 Va kok, nggak perlu besar-besar seperti standar PLN 450 Va, tapi walaupun hanya secuil tidak mudah mereka untuk mendapatkan listrik," kata Tri.
"Listrik bagi orang desa itu hanya untuk agar anak-anak mereka bisa belajar di malam hari, agar waktu ambil makanan tidak salah karena gelap, cuma itu dan itu paling hanya 20 Va saja," ujar Tri.
Namun kata Tri untuk mendapatkan energi listrik tersebut hanya ada dua cara, bangun sendiri dengan konsep energi terbarukan atau meninggu hingga PLN sampai ke rumah mereka.
Tri Mumpuni sering dijuluki wanita listrik, kepeduliannya membangun pembangkit listrik tenaga air yang ramah lingkungan sudah menerangi lebih dari 61 desa di tanah air.
Akibat jasa tersebut Tri berhasil mendapatkan Nobel atau award Ashden Awards 2012. Asdhen adalah lembaga swadaya masyarakat Inggris yang terlibat dalam energi ramah lingkungan. Pangeran Charles menjadi salah seorang penaung Ashden Awards.
source : Detik.com - Rista Rama Dhany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar