Hamba yang lemah, penulis buku ini berkata, “Pada masa-masa mencari ilmu, aku hidup kekurangan seperti para penuntut ilmu lainnya. Aku membeli buku-buku yang bisa aku beli dengan menyisihkan uang sakuku yang tak seberapa, baik dengan cara kontan maupun cicilan jika memungkinkan.
Suatu hari aku melihat sebagian buku langka yang sangat penting bagiku. Aku berhasrat memilikinya, akan tetapi aku sedang dalam kemiskinan yang sangat. Sehingga tidak ada jalan untuk membelinya. Hati dan pikiranku tidak tenang karenanya. Maka, aku menjual syal warisan dari bapakku, semoga Allah merahmatinya, di Pasar Al-Harraj, lalu aku membeli buku-buku tersebut. Setelah membelinya, hati dan pikiranku menjadi tenang. Aku sangat bahagian bisa membeli dan memilikinya. Kebahagiaanku itu melupakan diriku dari lenyapnya syal milikku. Segala puji bagi Allah.
Suatu hari aku melihat sebagian buku langka yang sangat penting bagiku. Aku berhasrat memilikinya, akan tetapi aku sedang dalam kemiskinan yang sangat. Sehingga tidak ada jalan untuk membelinya. Hati dan pikiranku tidak tenang karenanya. Maka, aku menjual syal warisan dari bapakku, semoga Allah merahmatinya, di Pasar Al-Harraj, lalu aku membeli buku-buku tersebut. Setelah membelinya, hati dan pikiranku menjadi tenang. Aku sangat bahagian bisa membeli dan memilikinya. Kebahagiaanku itu melupakan diriku dari lenyapnya syal milikku. Segala puji bagi Allah.
Terkadang aku bernadzar kepada Allah untuk menunaikan shalat sekian rakaat jika aku mendapatkan buku tertentu. Aku pernah mengalami suatu peristiwa dalam urusan berburu buku. Aku mencatatnya di sini karena keunikannya, berikut ini kisahnya: